Entradas populares

Marry Your Best Friend

Menurut gue yang namanya sahabat kayak semut yang lagi ngambilin makanan, mereka akan bekerja sama satu sama lainnya untuk membawa sebuah makanan yang ukurannya berlipat lipat kali ukuran badan mereka, dan mereka akan membaginya dalam group mereka dan tidak ada yang namanya ke egoisan.
Ya, yang namanya sahabat itu amat sangat penting peran mereka sangat banyak dalam kehidupan kita. Layaknya seekor semut yang saling membantu, sahabatpun juga akan pasti akan care dengan kita, dan juga peran sahabat amat sangat banyak contohnya, saat lu jomblo ada mereka yang nemenin lo ada temen nongkrong dan ngomongin serta ngetawain hal yang buat orang lain itu ga lucu tapi buat kalian itu sangat istimewa.
“Dan sahabat itu kayak kembang gula arum manis. Lembut, kayak kapas, manis tapi kalo terlalu banyak bikin sakit tenggorokan. Kalo kebanyakan, ketemu terus dan kemana mana bareng bakal ketauan jeleknya. Bakal kerasa ada yang bikin ga cocok, ga enak. Tapi terserahkita mau berhenti gara gara tenggorokan sakit, atau tetep makan dikit dikit sambil nikmatin manisnya.”1
Dan yang namanya sahabat ga lepas dari yang namanya hambatan. Apalagi ketika kita punya sahabat lawan jenis. Terkadang di saat kita sudah nyaman timbul sebuah perasaan yang beda. “Pas kerasa nyaman kita melihat apa yang kadang orang lain ga liat. Pas sahabatan, perhatianpun simpatinya juga pasti akan berbeda, feeling yang bisa ngubah rasa nyaman menjadi rasa suka”1, perasaan ingin memilikinya lebih dari sahabat.
Fase dimana membuat dilema dalam hati. Mau nembak tapi takut di tolak trus persahabatan seketika jadi awkward, mau Diem aja tapi saat dia curhat tentang orang lain yang dia suka malah sakit hati sendiri.
Ada sebuah kutipan yang membuat gue sampai saat ini binggung “Marry Your Best Friend”. Yes! Marry My Best Friend, kayaknya itu mimpi semua lelaki di dunia ini, menikahi wanita yang sudah tau luar dalam diri kita maupun kita yang sudah tau luar dalam diri dia. Tapi muncul sebuah pertanyaan apa itu mustahil “karena istilah sahabatanlah yang bikin border antara hubungan persaudaraan dengan hubungan romantis. Dan di saat itulah married your best friend jadi bayangan kabur yang makin susah untuk diwujudkan”1



1 Tulisan ini spesial kukutip dari sahabat terbaikku Intan
 

Night At The Musem VS Sahabat

Tadi siang gue nonton film ini (...)

Filmnya Terakhirnya Robin Williams, sebelum dia meninggalkan dunia ini untuk selamanya.
Gue tersentuh banget pas adegan dimana Ben Stiller ngucapin selamat tinggal pada teman teman manusia lilinnya, mereka yang uda bersama 7 tahun "ceritanya" harus berpisah karena Ben Stiller merasa dia menyelesaikan misinya di museum itu, mungkin juga dia tidak enak hati kepada teman teman lilinnya karena malam itu adalah malam terakhir mereka (manusia lilin) bisa menjadi manusia.
Disitu gue nangis, karena gue bisa dapet banget rasanya ninggalin sahabat yang uda selama itu.
Kembali gue diingetin lagi sama semua sahabat sahabat gue. Walaupun pertemanan kita bisa dibilang seumur jagung tapi gue ga cukup berani untuk meninggalkan mereka. Entah mereka mau berpikiran seperti itu atau engga, tapi yang pasti gue sangat takut kehinggalan mereka.
Mungkin kalo suatu saat mereka membaca tulisan gue, gue akan terlihat cupu sekali dengan tulisan tulisan yang gue buat, tapi itu jujur dalam hati gue.
Entah apa yang akan terjadi kedepannya, gue juga ga bisa garansiin kalo persahabatan kita bisa berhenti kapan saja, karena sesuai penggalaman ketika sudah beda kota, jangankan sms/BBM, like di facebook aja uda engga akan pernah ada lagi, semua akan menjadi pembaca hantu yang hanya melewatinya begitu saja.


Agil, Ci Sinta, Ifa, Dina, Ci Intan, Ken, Ryan, Ko Faisal, Ko Ian, Ci Yun, Ci Ceny:
Ingatlah ketika kita pernah bersama, bersama ketika kita masih menjadi anak baru gede. Thankyou buat setiap harinya ketika kita bersama di Salatiga, entah apa keburukan kalian aku memaklumi, karena ya itulah teman-sahabat selalu di tambahi bumbu agar kelihatan siapa yang bakal jadi sahabat sejati 

Cuhatan Cinta Pertama(?)


Pernah ga sih lu menjadi sampah tempat curhatan gebetan yang lu suka, dan dia curhat tentang orang lain??
Ketika di telp atau di BBM awalnya pasti senang melihat ada nama si "dia" di HP kita, tetapi lama kelamaan ketika kita ngobrol, dia mulai cerita tentang orang lain.
Gila ini Gila, tiba tiba kamu bisa menjadi galau seketika, mungkin lebih baik kamu mencari shower lalu menangis disitu atau jika ada hujan maka sebaiknya kamu hujan hujanan dan menangis.
Hampir semua fakir asmara pasti pernah seperti itu, terjebak dalam zona Friendzone, atau kakak adek zone. ya semua itu hanya hubungan terselubung yang tidak tercapai.
Gue pun pernah begitu, ketika kelas 3 SMA tiba tiba cinta pertama gue di SD ngebet banget pingin telpon, karena gue merasa itu tangung jawab seorang pria maka guelah yang nelpon dia, gue ga jajan apa apa di sekolah hanya untuk beli pulsa. Awalnya deg-degan memencet namanya dalam kontak, lalu terdengar nada dering dan kemudian,
"Halo" kata dia
"Halo Cinta, ini gue Yosua" kata gue sambil senyum senyum sendiri, karena gue emang uda 9 tahun ga ketemu dan ngobrol bareng sama dia otomatis gue grogi dan yang terjadi gue ngomong nglantur.
"Hai Yos, gimana kabarnya" kata cinta
"Baik kok Cint, gimana kamu? Ada apa kok tiba tiba pingin cerita?" makin penasaran
"Baik kok Yos, logat kamu berubah yaa uda jadi anak kota ya, engga aku mau curhat dikit ni tentang mantan aku" kata cinta, disitu gue makjleb banget tapi ya seneng juga dengerin suaranyaa, karena selama ini gue hanya liatin dia lewat friendster dan dulu belom ada apa apa selain FS.
"Lah kenapa emangnya?" Nada senang gue campur ketawa bercampur jadi satu.
"Masa ya Yos, kita itu lho uda pacaran 3 tahun tapi dia ninggalin aku gitu aja. Uda gitu dia pacarannya sama temenku lagi, pie coba" Semakin bersemangat cinta berbicara.
"Lah kok bisa? emang awalnya ga ada yang aneh apa sama dia?" imbuh gue.
"Ya awalnya ga ada feeling apa apa, soalnya pacarnya yang sekarang juga temen mainku biasa, tapi kok ya bisa bisane gitu lho si ardy (nama mantannya cinta) ni pacaran sama dia." imbuhnya dia dengan medok.

Sanking serunya gue ngobrol sama dia tentang mantannya, akhirnya gue bilang "yauda move on aja ngapain  kamu masi mikirin orang yang kayak gitu ke kamu".
"Tapi ya yos ...."
dan semakin gue menyuruh dia untuk move on, atau berhenti berbicara tentang mantannya, dia semakin menggila, banyak kata kata "tapi" keluar dari mulutnya.

Gue yang ga berpikir banyak waktu itu, karena yang ada di otak gue cuma satu. Dia putus, gue harus bisa deketin dia. Tapi alhasil yang namanya Tempat dan Waktulah yang berbicara dan jarak memisahkan kita.
Terkadang yang namanya cinta pertama akan selalu melekat di hati tanpa tau bagaimana menghapusnya, dan cinta pertama ga selalu dia yang jadi pacar lu tetapi dia yang bikin lu deg degan kalo ketemu, dia yang bikin lu penasaran, dia yang bikin lu menjadi stalker handal dan yang pasti dia yang ga bisa bikin lu lupa sama dirinya.

Dan Sekarang setelah kuliah, dia sudah berpacaran dengan seorang anak orang kaya, Ya gue hanya bersyukur aja gue ga jadi deketin dia, karena modal gue ga cukup buat ajak dia jalan jalan atau beliin tas mewah atau sekedar dinner, karena yang ada sekarang adalah gue hanya seorang anak yang masi meminta dan belom bisa menghasilkan apa apa buat orang yang gue cintai.

Masa Alay Seseorang

Salatiga, Ya kota ini mengenalkan gue pada teman teman yang baru.
Teman teman yang berasal dari berbagai kota, ada juga satu kota dengan gue tetapi dulu SMAnya berbeda jadi baru kenal di Salatiga ini.
Seiring berjalannya waktu gue berteman, di titik inilah gue merasa kepo ketemen temen gue, timbul banyak pertanyaan "seperti apa sih mereka dulu pada waktu SMA?" Semua itu terjawab seketika dengan adanya Facebook.
Akhir - Akhir ini rasa kepo (Pingin tau) mulai muncul, satu persatu timeline facebook teman teman terdekat gue kepoin.
Banyak hal hal yang bikin gue ngakak, karena karakter mereka yang gue kenal sekarang berbeda banget dengan mereka dulu. Memang benar kata Raditya Dika "Semua orang punya masa alay" dan ketika membuka timeline teman tahun 2009-2010 kelihatan semua bagaimana alaynya mereka.

Ketika Hal hal kecil mereka Update 

Ketika X berubah menjadi banyak Arti, dan Aku menjadi Q
 Ketika huruf besar dan huruf kecil tidak beraturan

Ketika Media social menjadi tempat bertanya
 Dan sekarang semua berubah, 1-1 mulai meninggalkan update status yang tidak tidak

Dan sumpah tadinya gue mau upload time facebook gue ditahun 2009, tapi setelah gue lihat lihat terlalu hina untuk di posting.
Tapi masa lalu itu adalah masa yang berharga, ga bakal dateng 2 kali.
Jadi Kenanglah sebelum kamu tidak bisa mengenang itu semua, alias website Facebook di tutup
Ingatlah bahwa cukup sekali dalam hidup kamu menjadi seorang yang hina atas tulisanmu 

Sepercik Surat Untukmu Sahabatku

Untuk kamu sahabatku:
Sekarang kamu merasakan apa yang aku rasakan dahulu, ketika aku merasa aku membutuhkan kalian karena aku takut tidak bisa ketemu dengan kalian lagi.
Untuk kamu sahabatku,
Kamu tidak salah punya perasaan seperti itu.
Semua orang pasti akan merasakan hal yang sama denganmu, takut kehilangan moment moment bersama lagi, karena waktu kita bertemu tidaklah lama mengingat sebentar lagi kita akan terpisah jarak ruang dan waktu.
Kamu yang akan lulus duluan kemudian aku menyusul dan juga teman teman lainnya, dan kita akan punya hal yang baru dalam hidup. Kita akan menjalani hidup yang baru dengan lingkungan yang baru juga.
Untuk kamu sahabatku,
Jangan lupakan hal hal yang telah terjadi beberapa tahun ini, sedih suka kita hadapi bersama tidakkah kau akan megingat semua hal itu?
Semoga Tuhan mempertemukan kita bersama lagi nantinya, dengan kehidupan kita yang baru, dengan Ego kita yang baru juga.
Untuk kamu sahabatku,
Ingatlah, bukan hal mudah melepaskanmu pergi !
Karena kamu adalah Sahabat terbaikku.

Menyesal Lahir di dunia?

Pernah ga sih kalian menyesal lahir di dunia ini?? Mungkin untuk sebagian orang akan bilang menyesal dan sebagian lainnya bersyukur.
Mungkin bagi kalian yang bersyukur, kalian adalah orang kaya yang dapat beli ini itu, bisa jalan jalan kemana mana, dan masih banyak hal lain, tetapi bagi orang yang tidak bisa merasakan hal itu? Pasti mereka menyesal, menyesal mendapatkan orang tua yang tidak mampu ataupun banyak alasan yang lainnya. Tetapi jangan salah bukan hanya tentang uang tetapi banyak hal yang bisa membuat kita menyesal lahir didunia ini, mungkin kamu yang baru putus cinta misalkan? ataupun salah jurusan? dan masih banyak hal lainnya,

Dan saya adalah salah satu orang yang "Terkadang" menyesal, mungkin saya cuma iri terhadap teman teman yang bisa beli ini itu, bisa jalan jalan kemana yang mereka mau dimana orang tua mereka memang mempunyai uang yang berlebihan.
Misalkan saja, baru baru ini di tahun 2015 saya benar benar berambisi untuk pergi ke Korea Selatan di akhir tahun 2015. Saya sering iseng mencari paket tour ke Korea Selatan yang murah, saya mencari tips untuk pergi ke KorSel Sendirian. Banyak hal yang saya lakukan, tetapi kembali ke kendala ekonomi. Disini saya sering berpikiran negatif terhadap orang tua saya, saya berpikir coba sekarang masih membuka usaha pasti akhir tahun ini saya bisa pergi atau coba orang tua saya pemilik windows dan banyak hal negatif yang ada dipikiran saya, walaupun menyesal tapi apa boleh buat, Tuhan yang menentukan saya harus dimana dan saya harus menerima keadaan saya yang sekarang, saya harus berusaha lagi, misalkan teman saya yang kaya perlu tidur nahh saya yang akan menjual spring bednya untuk dia. 

Tapi saya tetap harus berpikiran positif seperti bersyukur atas berkat Tuhan yang memang tidak kemana, keluarga kami tercukupi, saya bisa kuliah dan yang pasti orang tua selalu ada buat saya.
dan bahagianya ketika orang tuaku memberikan kepercayaan dalam hidup untuk memilih kehidupanku kedepannya, selalu suport mau usaha apa, walaupun sekarang aku lagi belajar, belom sampai tahap berbisnis.

Dan ada satu hal yang aku pelajari di kuliahku yang tersandat, aku belajar untuk tidak melihat keatas tetapi melihat kebawah karna yang di atas belom bisa kita gapai.
Berpikir tidak bagaimana saya bisa mempelajari hal itu? atau berpikir apa hubungannya kuliah sama hidup? Ada! Ada hubungannya, saya melihat teman teman seangkatan saya yang sudah lulus, tetapi saya masih berkutat dengan Mata Kuliah dan saya belom memulai Kerja Praktik ataupun Skripsi. Kalau saya melihat mereka yang sudah lulus, saya akan berpikiran negatif terus karena yang terjadi saya akan mengintimidasi diri saya sendiri. Saya akan menbodohkan diri saya, ya pokoknya membuat keadaan terpuruk.
Tetapi saat saya melihat kebawah, melihat teman temanku yang belom lulus, saya kan lebih semangat lagi, karena ternyata yang sedang berjuang juga cukup banyak. tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa melihat teman teman saya yang sudah lulus menjadi motivasi tersendiri saya.

Yang penting adalah kita dapat membagi bagi kapan kita harus melihat kebawah dan kapan kita harus melihat keatas

Short Story

Bingung ya mau nulis apa, ketika semua perasaan campur aduk
Seneng, aneh, konyol semua jadi satu, sampai sampai tak satupun dapat terpikirkan seperti hilang melayang tak ada jejak.
Jujur asli sebenernya gue tau mau nulis apaan, tapi dalam hati tu kayaknya ada kata kata "ayo nulis ayo nulis".

Sahabat jadi cinta?
asik ya kayaknya nulis ini tentang pengalaman sendiri diiringi lagu Indestructible_SNSD

Kisahku dimulai dari awal pertama melihatnya, ketika melihat dia dari belakang rasanya uda ada yang beda sama orang ini. Aneh aja ya, ketika belom melihat wajahnya hanya melihat rambutnya rasanya punya perasaan yang beda, Kayak dalam hati itu ngomong "ini lho yang aku cari selama ini".

2 semester dalam komunitas yang sama kami tidak saling bersapa, karena memang aku bukan seorang yang mudah bergaul dan aku tidak terlalu PD dengan kondisi badanku.

 Banyak hal yang aku alami selama 2 semester itu, sampai sampai dengan mudahnya aku melupakan dia, karena memang kami tidak pernah berkomunikasi, aku juga mengalami banyak hal selama kurun waktu tersebut.

Sampai akhirnya, aku dihadapkan pada posisi dimana dia menjadi partnerku, disitu kami sering berkomunikasi dari hal kecil sampai hal besar. Kami sering berkumpul tidak berdua tetapi ramai ramai dengan teman teman lainnya, Ya pokoknya bersama menghabiskan waktu.
Awalnya kuanggap sebagai partner tetapi lama kelamaan aku semakin nyaman dengan dia, mulai kucari semua hal tentang dia. Tetapi mungkin tidak seperti di TV yang selalu sukses mencari hal hal yang tidak diketahui, tetapi aku kebalikannya karena dia orangnya benar benar tertutup.

Cukup lama untuk aku bisa mengerti bagaimana dia, Cukup lama juga aku memendam rasa ini. Sampai akhirnya hubungan kami menjadi discomplicated, Mulai menjauh lama lama. akhirnya sampai detik ini. Tapi sekarang aku hanya bisa bilang ke diriku "emang sebaiknya sahabat tetaplah menjadi sahabat, tidak ada hubungan sahabat jadi cinta menjadi baik untuk akhirnya"

Sejujurnya aku tak sampai untuk menulis hal ini, Rasanya aku sudah cukup untuk melupakan ini semua. sorry kalo akhirnya harus aneh seperti ini. Aku juga bingung harus gimana, nanti kalo cinta lagi siapa yang tanggung jawab? hahahaa___









Buscar

 

About

Calymore
WELCOME TO MY BRAIN Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger